Kamis, 22 Desember 2011

dan amanah itu pun dimulai...

Bayi kami sudah lahir, aku terus memandanginya. Makhluk kecil ini yang ada dalam rahimku dulu, makhluk kecil ini yang harus kami jaga dan kami didik, makhluk kecil ini yang akan menjadi tanggungjawab kami…

Mengenai nama, sesungguhnya kami belum terlalu sepakat dengan pilihan yang ada, namun ketika lahir, spontan pilihan kami mantap pada : Sachiatifa Kelana Adigie
Sachi = diambil dari bahasa Jepang, artinya anak  yang bahagia & ceria (akuuh banget)
Athifa = diambil dari bahasa Arab artinya lemah lembut, harapan si Ayah biar ga kayak emaknya nie ^^
Kelana = diambil dari bahasa Indonesia,
Adi = dari nama si Ayah
Gie = diambil dari nama tokoh idola si Ayah yang suka naik gunung, sekaligus suka demo, siapa hayooo heheheee

Di rumah sakit pula Ayah menemukan nama Key, karena mau buat video dan launching nama, ya jadilah diambil dari -K- pada Kelana.
*sebenernya sih sejak awal aku tidak setuju pada nama yg universal, aku ingin ada unsur feminin bila bayi perempuan, sebaliknya, maskulin pada bayi laki-laki, itulah kenapa aku setuju pada Sachiatifa.. tapi kok akhirnya lebih terfokus pada Kelana-nya  ya…

Hari Selasa aku melahirkan, Kamis sore sudah diperbolehkan pulang.  Perjalanan menjadi ibu dimulai…

Sesuai perjanjian saat hamil, aku diminta tinggal dirumah keluarga di Tambun, tapi kok aku rasa sangat berat ya… wajah si Ayah ga rela kalo dipisahkan dengan bayinya. Aku sendiri bingung, antara menuruti keluarga (sesuai janji) atau menuruti rasa ketidakrelaan si ayah.

Akhirnya aku minta ditangguhkan supaya hari Minggu Key baru dibawa ke Tambun, dengan alasan hari Sabtu masih ada teman2 yang mau datang. Dan memang betul sabtu itu banyak tamu, tapi aku lebih memilih didalam kamar, menangis.. huhuhuuu.. ga sanggup pergi besok harinya…

Kakak2ku jemput hari Minggu, ga sanggup juga ngliat wajah suamiku. Sampe disana aku banyak bengong, sms-an sama si Ayah. Dan nangis..

Malam Senin-nya Key nangis terus, kemungkinan karena nippleku tiba2 jd ga muncul, hiks.. ditambah bermacam-macam perasaan aneh muncul, ngeliat pakaian kotor, ndenger tangisan Key, bangun jam 2 – jam 5 begadang sendirian, sebenernya ditemenin kakakku nomor 3, tapi dia ga sanggup melek, emang sih udah capek seharian… so, aku makin parah lah rintihan hati ini…

Besoknya, Senin, aku minta pulang, alasannya : hari Selasa  mau control ke RS, tepat seminggu setelah Key lahir, tadinya aku nekat minta sore itu juga pulang dijemput sodara, tapi batal, mo naik taxy ga boleh trus nangis2 sesenggukan, tapi akhirnya diizininnya Selasa pagi, bareng kakak berangkat kerja. Sempat ada konflik juga disini, kakak-kakakku pingin Key aqiqah disini, tapi ternyata aku & suami sudah aqiqah di rumah kami. Ya sudahlah…

Alhamdulillah Selasa pagi aku sudah dirumah, berkumpul layaknya sebuah keluarga, keluarga kecil baru, dan kami pun akhirnya berpelukaaaaannn…(lebay tapi bermakna, beneran)