Jumat, 18 Maret 2011

andai

Teringat lagi, dan sepertinya tak akan pernah lupa, penyesalan besarku adalah bila mengingat ibu. Ga habis-habis… Memang, menyesal ga akan membuat ibu kembali, tapi sulit untuk mengingat ibu tidak berbarengan dengan penyesalan .
Andai  aku punya kemampuan lebih. Mampu tenaga, mampu waktu , mampu uang, aku akan lakukan lebih untuk Ibu.
Aku akan bawa ibu berobat  serius sebelum terlambat. Ga peduli walau menolak, aku bawa ibu cek-up, ikhtiar untuk sembuh. Toh, pada dasarnya ibu mau diperhatikan, hanya ibu tidak mau merepotkan anaknya.
Aku juga akan jauhkan ibu dari orang-orang yang menambah beban pikirannya, aku usir kerabat yang memicu sesak napas ibu kemarin. Aku benci mereka…
Dan yang terbesar, aku akan luangkan waktuku lebih banyak untuk ibu, menemaninya.. sekarang baru aku rasakan, waktu itu sangat berharga, andai saja… apalagi sampai sekarang kakakku masih menyinggung  sikapku dulu yang lebih mementingkan waktu untuk diri sendiri dibanding bersama ibu, sedih rasanya…
Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Ibu pergi menyisakan sedih dan penyesalan…
Ibu, maafin andi ya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar